Penulis : A. Fauzi |
Apa yang kita kerjakan saat puasa?
Alhamdulillah kita semua masih diberi kesempatan, kenikmatan yaitu menjalankan
ibadah di bulan suci ramadhan. Sebagai umat muslim tentu kita semua sangat
merindukan bulan suci ini, sebulan penuh berpuasa menahan lapar dan dahaga.
Puasa di perintahkan bukan hanya menahan
lapar dan dahaga melainkan juga menahan hawa nafsu. Nafsu apa saja itu ?
Salah satu contoh
adalah ghibah atau menggunjing atau lebih populer lagi adalah gosip. Ya gosip
sangat sering dilakukan bahkan tanpa di sadari gosip tersebut merugikan salah
satu pihak yang berujung pada fitnah,padahal perbuatan tersebut sangat di larang
oleh agama terutamanya agama islam. Menggunjing atau menggosip biasanya
dilakukan oleh kaum hawa tetapi juga tidak menutup kemungkinan di lakukan oleh
kaum adam juga. Karena membicarakan seseorang hal yang menyenangkan apalagi
tentang kejelekannya.
Puasa Tahun 2014 ini
kebetulan juga bareng dengan musim kampanye pemilihan presiden dan wakilnya,
banyak oknum-oknum yang tidak sepihak dengan calon presiden menggunjing dan
mengolok-olok calon presiden lain. Hal ini akan menimbulkan fitnah sehingga
pihak yang di gunjing seolah-olah mempunyai kesalahan. Padahal salah satu yang
mengurangi pahala puasa adalah perbuatan menggunjing (ghibah). Oleh karenanya sangat
penting menjaga hawa nafsu dari
perbuatan menggunjing lebih-lebih di
bulan puasa.
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً
“Dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain” (QS. Al Hujurat: 12 )
Begitupula dengan namimah (mengadu-domba), mencela,
dan berdusta, semuanya tidaklah membatalkan puasa dan ibadah yang lainnya.
Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala,
sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan
dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia
meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)
dan
sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,
“Puasa itu perisai, jika sesorang diantara
kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika
seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.”
(Muttafaqun ‘alaihi)
Akan tetapi sifat
mengunjing di perbolehkan agama dengan catatan menggunjing demi kemaslahatan .
Misalkan menggunjing pemimpin yang zalim
kepada rakyat agar keadilan dan tindakan yang melanggar jabatan dapat di
tuntaskan. Hal ini di bolehkan oleh agama islam.
Semoga kita semua
tergolong orang-orang terhindar dari sifat menggunjing yang sangat merugikan
orang lain. Amin ya rabbal allamin. (Oleh : A. Fauzi : UIN Walisongo Semarang)
0 comments:
Post a Comment