photo web_zpsfdf42edb.jpg
Monday 7 July 2014

20:05
Penulis : A. Fauzi 
Apa yang kita kerjakan saat puasa?
     Alhamdulillah kita semua masih diberi kesempatan, kenikmatan yaitu menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan. Sebagai umat muslim tentu kita semua sangat merindukan bulan suci ini, sebulan penuh berpuasa menahan lapar dan dahaga. Puasa  di perintahkan bukan hanya menahan lapar dan dahaga melainkan juga menahan hawa nafsu. Nafsu apa saja itu ?

Salah satu contoh adalah ghibah atau menggunjing atau lebih populer lagi adalah gosip. Ya gosip sangat sering dilakukan bahkan tanpa di sadari gosip tersebut merugikan salah satu pihak yang berujung pada fitnah,padahal perbuatan tersebut sangat di larang oleh agama terutamanya agama islam. Menggunjing atau menggosip biasanya dilakukan oleh kaum hawa tetapi juga tidak menutup kemungkinan di lakukan oleh kaum adam juga. Karena membicarakan seseorang hal yang menyenangkan apalagi tentang kejelekannya.

Puasa Tahun 2014 ini kebetulan juga bareng dengan musim kampanye pemilihan presiden dan wakilnya, banyak oknum-oknum yang tidak sepihak dengan calon presiden menggunjing dan mengolok-olok calon presiden lain. Hal ini akan menimbulkan fitnah sehingga pihak yang di gunjing seolah-olah mempunyai kesalahan. Padahal salah satu yang mengurangi pahala puasa adalah perbuatan menggunjing (ghibah). Oleh karenanya sangat penting  menjaga hawa nafsu dari perbuatan menggunjing  lebih-lebih di bulan puasa.

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain” (QS. Al Hujurat: 12 )

Begitupula dengan namimah (mengadu-domba), mencela, dan berdusta, semuanya tidaklah membatalkan puasa dan ibadah yang lainnya. Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

 “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)

dan sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,
 “Puasa itu perisai, jika sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Akan tetapi sifat mengunjing di perbolehkan agama dengan catatan menggunjing demi kemaslahatan . Misalkan menggunjing pemimpin yang zalim  kepada rakyat agar keadilan dan tindakan yang melanggar jabatan dapat di tuntaskan. Hal ini di bolehkan oleh agama islam.
Semoga kita semua tergolong orang-orang terhindar dari sifat menggunjing yang sangat merugikan orang lain. Amin ya rabbal allamin. (Oleh : A. Fauzi : UIN Walisongo Semarang)


0 comments:

Post a Comment