REMBANG
- Belasan orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Rembang, Sabtu (21/6)
pagi menggelar aksi solidaritas di Bundaran Tugu Pasar Kota Rembang. Mereka
turut menolak rencana pendirian pabrik semen di wilayah Kecamatan Gunem.
Aksi
dilakukan dengan berorasi dan membentangkan spanduk bernada penolakan pabrik
semen seperti “stop pabrik semen”, “Ganjar segera turun tangan”, dan “aparat
harus netral ayomi masyarakat”.
Widad,
salah satu peserta aksi menganggap lokasi penambangan dan pabrik semen
melanggar aturan. Sebab, lokasi penambangan berada di kawasan lindung,
sedangkan tapak pabrik berada di luar peruntukan kawasan industri besar yang
diatur oleh Perda Tata Ruang Rembang.
Arus
lalu lintas dari Jalan Pemuda, Jalan Kartini, dan Jalan Selamet Riyadi Kota
Rembang, sempat tersendat akibat aksi tersebut. Beruntung polisi segera datang
untuk melakukan pengaturan, sehingga kemacetan total tidak terjadi.
Ahmad
Yoki Febrima, peserta lain dari aksi tersebut menambahkan, pabrik semen di
Rembang berpotensi merugikan. Bukti ditemukannya 109 mata air, 49 gua, dan
empat sungai bawah tanah yang masih mengalir, disinyalir akan rusak, jika
dilakukan penambangan.
Aktivis
Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam dari STIE YPPI Rembang menuntut kepada
Kementerian Lingkungan Hidup agar mengevaluasi Amdal pabrik semen. Mereka juga
menuntut kepada Kementerian Kehutanan agar mengevaluasi izin prinsip penggunaan
kawasan hutan.
Selain
dari unsur mahasiswa, unsur aktivis lingkungan dari Pecinta Alam Semesta
Pandangan Rembang, juga turut dalam aksi solidaritas kali ini. Setelah selesai
orasi dan meninggalkan spanduk bernada penolakan di sekeliling pagar Bundaran
Tugu Pasar, mereka membubarkan diri.
Sekretaris
Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto mengaku memahami aksi sebagian
warga yang masih belum bisa setuju dengan pendirian pabrik semen. Agung
menyatakan belum akan merespon lebih jauh tuntutan warga penolak pabrik semen.
Dia
pun menyindir, perusahaan semen milik Negara sendiri, seolah dipersulit
berkembang. Sementara perusahaan semen dari asing, begitu mudah saat akan
berinvestasi di suatu daerah. Padahal Agung mengklaim, Semen Indonesia paling
pro-lingkungan. (Pujianto)
Sumber : MataAir Radio.net
0 comments:
Post a Comment