photo web_zpsfdf42edb.jpg
Wednesday 18 June 2014

10:44


GUNEM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diminta datang menemui warga dari Desa Tegaldowo dan Timbrangan Kecamatan Gunem yang kini bertahan di tenda dekat tapak pabrik untuk menolak rencana pendirian pabrik semen.
Warga berdiam di tenda yang mereka dirikan sejak Senin (16/6) sore kemarin atau seusai aksi di saat peletakan batu pertama tapak pabrik semen milik PT Semen Indonesia, pagi harinya. Selasa (17/6) pagi, mereka menyatakan belum akan mengakhiri aksi sebelum Ganjar datang.
Sukinah, salah satu warga yang tinggal di tenda itu mengaku bersikukuh menolak rencana pendirian pabrik semen. Aksi mereka ini berdalih membela hak untuk tetap melestarikan mata air. Mereka yang jumlahnya seratusan dan mayoritas perempuan ini meminta agar Ganjar pro menolak rencana pendirian pabrik semen.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Agung Wiharto mengaku telah mendengar informasi mengenai adanya sejumlah warga yang bertahan di dekat tapak pabrik. Baginya itu tidak masalah, karena memang unjuk rasa diperbolehkan dan dilindungi aturan.
Hanya saja, yang penting bagi perusahaan adalah akses menuju pabrik tidak diblokir pengunjuk rasa. Agung menganggap aksi warga masih terbilang tertib, sehingga belum mengganggu aktivitas perusahaan. Pihaknya pun belum menganggap aksi tersebut sebagai gangguan berarti.
Meski demikian, Agung tetap berharap bisa duduk bersama warga untuk membicarakan solusi terbaik yang mengadopsi kepentingan warga dan perusahaan. Menurutnya, perusahaan satu tujuan dengan masyarakat, yakni mengupayakan kesejahteraan.
Tapak pabrik semen di kawasan antara Desa Kadiwono Kecamatan Bulu dengan Desa Kajar Kecamatan Gunem memakan lahan seluas 55 hektare. Saat ini, penyiapan fisik sedang berlangsung, meski sudah dilakukan peletakan batu pertama pada Senin (16/6) kemarin.
Selain mulai tampak sejumlah bagian konstruksi pabrik, terlihat pula landasan helikopter atau helipad di kawasan tapak pabrik. Peralatan utama pabrik terpantau belum berdatangan. Menurut informasi dari pihak perusahaan, peralatan itu baru didatangkan akhir tahun ini. (Pujianto)

Sumber : Mataairradio

0 comments:

Post a Comment