Rembang - Pelaksana
tugas Bupati Rembang H. Abdul Hafidz siap menjadi orang pertama yang menutup
pabrik PT Semen Gresik jika terbukti melanggar peraturan.
Hal
tersebut disampaikan Plt Bupati saat do’a bersama pada peletakan batu pertama
pembangunan pabrik PT Semen Gresik di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu Kabupaten
Rembang, senin (16/6). Dalam kegiatan tersebut dihadiri manajemen PT Semen
Indonesia, Forkompimda dan tokoh masyarakat Kabupaten Rembang,
Plt
Bupati berharap PT Semen Indonesia dapat menjadi contoh yang baik dalam
pengelolaan pabrik semen serta memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya.
Terkait
dengan pro – kontra pembangunan pabrik semen di Rembang, Plt Bupati mengatakan
hal tersebut merupakan hal yang biasa, namun demikian Plt Bupati meminta agar
menghormati kepada yang mempunyai pemikiran berbeda bukan malah memusuhi karena
dengan adanya perbedaan bisa menjadikan pembangunan menjadi lebih baik.
Sementara
di lokasi doa bersama dan peletakan batu pertama, Direktur Utama PT Semen
Indonesia (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, SI adalah perusahaan milik warga
Negara Indonesia, termasuk yang ada di Rembang.
Semen
Indonesia Group kini memiliki pabrik semen di Sumatera, Jawa Timur, Sulawesi,
dan segera menyusul di Rembang, Jawa Tengah. Dia juga mengungkapkan akan segera
memiliki pabrik baru di Myanmar pada tahun ini, setelah setahun sebelumnya
mengakuisisi pabrik semen di Vietnam.
Perusahaan
akan melanjutkan invasi investasi pabrik semen di Bangladesh. Menurut Dwi,
pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat dunia khususnya di Asia Tenggara,
bahwa Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang kuat dan mumpuni.
Pabrik
di Rembang menurut Dwi Soetjipto merupakan pabrik dengan teknologi termodern
dan paling ramah lingkungan.
Usai
Do’a bersama acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan pabrik
PT Semen Indonesia yang nilai investasinya diperkirakan lebih dari Rp 4 Trilyun
seiring dengan naiknya nilai asing terhadap rupiah.
Sumber : Pemkab Rembang
0 comments:
Post a Comment